cara hidup hemat |
Cara Hidup
Hemat
Tak bisa dipungkiri bahwa uang merupakan sesuatu yang penting
bagi kehidupan pribadi dan berkeluarga. Uang memang bukan segalanya, tapi tanpa
uang, kita tidak bisa mendapatkan segalanya yang kita inginkan.
Untuk bertahan hidup, membeli bahan makanan, biaya sekolah
dan sebagainya, semua pasti membutuhkan yang namanya uang.
Sering terjadi bahwa harga-harga kebutuhan pokok naik, di
tambah lagi dengan kebutuhan yang
datangnya tidak terduga, secara langsung pasti mempengaruhi ekonomi kita,
penghematan pasti dibutuhkan untuk bisa menutupi semua kebutuhan yang sifatnya kebutuhan pokok.
Dalam Amsal dikatakan tentang bagaimana seseorang harus
mengelola apapaun setiap pemberian dari Tuhan.
Ada kata-kata pepatah mengataka “hemat pangkal kaya”, ya kata
pepatah tersebut memang benar, kita seharusnya memang harus menghemat, untuk
tidak membelanjakan uang dengan sembarangan, harus ada prioritas dan belajar
menghemat.
Lalu, hidup seperti apasih yang dikehendaki Tuhan?
1. Bila
kita hidup hemat menumpuk kekayaan bagi diri kita sendiri, berarti kita bukan
pengelola berkat Tuhan yang baik. Dan kita akan menjadi orang memiliki
mentalitas selalu kekurangan meskipun
kita sudah berkecukupan.
2. Motif
berhemat yang tepat yaitu kita mengelola setiap berkat Tuhan dengan sebaik
mungkin. Berkat yang telah kita terima sebisa mungkin kita gunakan untuk
mencukupi kebutuhan pribadi dan dapat menjadi berkat juga bagi orang lain.
3. Seorang
pengelola berkat Tuhan selalu dapat menikmati setiap berkat yang diberikan,
sebab Tuhan telah mengatur setiap rejeki yang kita terima.
Amsal 11:24
Prinsip
hemat yang benar adalah ketika kita mampu menjadi pengelola berkat yang baik
Seharusnya kita
kelola setiap rejeki yang kita peroleh dengan bijak, bukan seperti tangki yang
ketika penuh dengan air tidak memberikan kepada tangki yang lain, namun
seharusnya ketika tangki kita penuh, kita berikan juga air kepada tangki-tangki
lain, supaya menjadi berkat.
Sebenarnya rejeki
yang kita terima tidaklah milik kepunyaan kita
sendiri, disitu ada sebagian hak orang lain, kalau kita menggenggam
rejeki untuk kita sendiri maka akan jadilah seperti laut mati, yang mendapatkan
aliran air dan tidak membagikan atau mengalirkan airnya ke aliran lain.
Pertanyaanya:
Walaupun kita
berhemat, sudahkah kita menjadi berkat bagi kehidupan orang lain?