Semoga berkat Tuhan senantiasa melimpah bagi kita. Amin

Runtuhnya Bait Allah

Ketika Yesus sedang di bait Allah, Yesus mendengar beberapa orang mengungkapkan kekaguman mereka atas bangunan bait Allah. Bait Allah itu dihiasi dengan batu-batu yang indah dan berbagai barang persembahan yang ada didalamnya. Banguanan itu didirikan oleh orang-orang Yahudi yang kembali dari pembuangan Babilonia. Lalu Raja Herodes Memperluas dan menbuatnya menjadi bangunan yang sangat indah. Menanggapi pujian tentang keindahan Bait Allah itu, Yesus menyatakan bahwa pada suatu saat nanti tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak diatas batu yang lain.


Runtuhnya bait Allah
Runtuhnya bait Allah

Ucapan Yesus itu jelas sangat menarik perhatian para murid. Mereka pun bertanya pada Yesus kapan hal itu akan terjadi dan tanda-tanda apakah yang akan mendahului terjadinya peristiwa itu. Tanda-tanda dari peritiwa itu adalah Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara. Karena itu, orang yang berada di Yehuda harus melarikan diri ke pegunungan dan yang berada di dalam kota harus meninggalkan kota untuk terhindar dari tentara tersebut.

Yerusalem dan bait Allah dihancurkan pada tahun 70 M oleh tentara Romawi dibawah Titus, sebagai balasan atas pemberontakan yang dilancarkan oleh orang Yahudi.

Pandangan Yesus terarah pada datangnya akhir zaman. Ia menyampaikan peringatan kepada mereka supaya waspada dan tidak disesasatkan oleh orang–orang yang datang dengan memakai nama-Nya. Hal itu juga terjadi pada zaman ini, dimana banyak nabi-nabi palsu yang mengatasnamakan Tuhan untuk melancarkan tujuan mereka, menghalalkan segalacara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kehidupan murid-murid Yesus sangatlah banyak tantangan dan rintangan yang harus mereka terima, termasuk hal tentang keselamatan nyawa mereka. Mereka harus berhadapan dengan penguasa, baik penguasa politik maupun penguasa religius.

Karena beratnya penderitaan yang akan mereka alami sebagai pengikut Kristus, para murid diingatkan agar mereka menetapkan hati. Mereka tidak perlu cemas memikirkan apa yang akan mereka katakan untuk membela diri di hadapan pengadilan. Mereka tidak perlu cemas karena Yesus sendiri akan memberikan kata-kata hikmat di dalam mulut mereka.

Janji Yesus adalah menjadi sumber  kekuatan bagi para murid untuk selalu setia kepada-Nya sampai mati.
Dalam perenungan ini, Yesus menyampaikan pengajaran tentang kesetiaan orang beriman dalam menjalani kehidupan. Kehidupan di dunia pasti akan berakhir. Semua manusia akan mati, entah kapan waktunya, dan nasib manusia pada kesudahan kematian ditentukan oleh kehidupan yang dijalaninya di dunia.

Banyak orang yang mau hidup seenaknya sendiri, mengikuti keinginan sendiri, tidak perduli pada dosa. Firman Allah mengingatkan kita untuk senantiasa mengingat akan nasib kita di dunia yang akan datang dan menjalani kehidupan  ini sambil menatap kehidupan yang akan datang.

Kehidupan para pengikut Kristus memang berat dan penuh dengan tantangan, tetapi penuh dengan pengharapan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kesetiaan kepada Allah akan justru terbukti ketika orang beriman harus berhadapan dengan situasi sulit, termasuk yang mengancam keselamatan jiwa.

Selama hidup di dunia, manusia tetap menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan, dalam berbagai macam bentuknya. Sekalipun harus menderita di dunia ini, kita akan menerima kehidupan abadi yang dijanjikan Alllah. Yang kita perlukan sekarang adalah kekuatan untuk bertahan dalam iman di tengah berbagai kesulitan yang melanda kita di dunia.

Ym setyo