Runtuhnya bait Allah |
Ucapan Yesus itu jelas sangat
menarik perhatian para murid. Mereka pun bertanya pada Yesus kapan hal itu akan
terjadi dan tanda-tanda apakah yang akan mendahului terjadinya peristiwa itu. Tanda-tanda
dari peritiwa itu adalah Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara. Karena itu,
orang yang berada di Yehuda harus melarikan diri ke pegunungan dan yang berada
di dalam kota harus meninggalkan kota untuk terhindar dari tentara tersebut.
Yerusalem dan bait Allah
dihancurkan pada tahun 70 M oleh tentara Romawi dibawah Titus, sebagai balasan
atas pemberontakan yang dilancarkan oleh orang Yahudi.
Pandangan Yesus terarah pada
datangnya akhir zaman. Ia menyampaikan peringatan kepada mereka supaya waspada
dan tidak disesasatkan oleh orang–orang yang datang dengan memakai nama-Nya. Hal
itu juga terjadi pada zaman ini, dimana banyak nabi-nabi palsu yang
mengatasnamakan Tuhan untuk melancarkan tujuan mereka, menghalalkan segalacara
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kehidupan murid-murid Yesus
sangatlah banyak tantangan dan rintangan yang harus mereka terima, termasuk hal
tentang keselamatan nyawa mereka. Mereka harus berhadapan dengan penguasa, baik
penguasa politik maupun penguasa religius.
Karena beratnya penderitaan yang
akan mereka alami sebagai pengikut Kristus, para murid diingatkan agar mereka
menetapkan hati. Mereka tidak perlu cemas memikirkan apa yang akan mereka
katakan untuk membela diri di hadapan pengadilan. Mereka tidak perlu cemas
karena Yesus sendiri akan memberikan kata-kata hikmat di dalam mulut mereka.
Janji Yesus adalah menjadi
sumber kekuatan bagi para murid untuk
selalu setia kepada-Nya sampai mati.
Dalam perenungan ini, Yesus
menyampaikan pengajaran tentang kesetiaan orang beriman dalam menjalani
kehidupan. Kehidupan di dunia pasti akan berakhir. Semua manusia akan mati,
entah kapan waktunya, dan nasib manusia pada kesudahan kematian ditentukan oleh
kehidupan yang dijalaninya di dunia.
Banyak orang yang mau hidup
seenaknya sendiri, mengikuti keinginan sendiri, tidak perduli pada dosa. Firman
Allah mengingatkan kita untuk senantiasa mengingat akan nasib kita di dunia
yang akan datang dan menjalani kehidupan
ini sambil menatap kehidupan yang akan datang.
Kehidupan para pengikut Kristus
memang berat dan penuh dengan tantangan, tetapi penuh dengan pengharapan. Dalam
hal ini perlu diingat bahwa kesetiaan kepada Allah akan justru terbukti ketika
orang beriman harus berhadapan dengan situasi sulit, termasuk yang mengancam
keselamatan jiwa.
Selama hidup di dunia, manusia
tetap menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan, dalam berbagai macam
bentuknya. Sekalipun harus menderita di dunia ini, kita akan menerima kehidupan
abadi yang dijanjikan Alllah. Yang kita perlukan sekarang adalah kekuatan untuk
bertahan dalam iman di tengah berbagai kesulitan yang melanda kita di dunia.
Ym setyo