Natal |
Merupakan sebuah misteri Ilahi
bahwa Yesus datang kedunia bukan dalam keluarga yang kaya, terpandang,
terhormat dan lainya walupun Yesus bisa saja memilih tempat yang enak dan tidak
usah repot-repot datang kedunia.
Dalam kisah Kelahiran Yesus di
dunia, Maria dan Yusuf tidak mendapatkan penginapan walaupun mereka sudah
mencarinya. Dan terpaksa mereka menumpang di sebuah kandang hewan. Pasti anda
sudah mengerti seperti apa sih kandang hewan. Tetapi Yesus lahir di tempat itu.
Bagaiman mungkin seorang Raja dan Juru selamat manusia lahir dalam palungan?
Ini merupakan suatu tanda yang jelas, bahwa Allah mau solider dengan kehidupan
manusia. Yesus menghadirkan Allah yang berbelas kasih kepada orang yang miskin,
papa, tertindas dan lainya. Gereja menyadarkan kepada kita bahwa peristiwa
Natal adalah anugerah Allah yang terbesar dalam kehidupan kita.
Santo Yohanes merenungkan
peristiwa ini secara mendalam. Kasih Allah telah dinyatakan ditengah-tengah kita
yaitu dengan mengutus anak-Nya yang tunggal kedunia ini supaya kita hidup oleh-Nya.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan
AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh kehidupan yang kekal.(Yoh 3:16).
Sungguh, Allah mengasihi
jiwa-jiwa yang rendah hati dan tidak berkenankepada mereka yang sombong dan
bertegar dalam dosa dan kejahatan. Seperti para malaikat surgawi yang memuji
dan memuliakan Allah. Kemuliaan Allah ditempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.
Makna Natal adalah merayakan
kelahiran Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus di pertahankan, melainkan
dengan mengosongkan diri dan mengambil rupa sebagai seorang hamba dan menjadi
sama seperti manusia.(fil 2:6-7).
Kelahiran Yesus dalam dunia ini
menghadirkan kuasa Allah yang menyapa umatNya. Allah membebaskan manusia dari
perbudakan dosa dan belenggu maut. Kita harus berani mengikuti Yesus Kristus
walau dalam keadaan apapun situasi kehidupan kita.
(Serafim Maria SCE)