Hidup yang bebas lepas |
Mrk
10:17-27
kehidupan yang bebas lepas-Uang
bisa menjadi segala-galanya dalam kehidupan, dengan uang, kita bisa membangun
rumah, membeli kendaraan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Singkat kata,
tanpa uang seseorang tidak bisa hidup didunia ini. Namun jika kita cermati,
uang dapat menjadi rantai yang mengikat
tangan manusia, dan rantai ini bisa menggiring pada suatu perangkap yang
kemudian akan memenjarakanya. Hal itu bisa kita lihat dalam realitas. Manusia
menjadi hamba uang, bukan hamba tuan atas uang. Ciri-ciri nyata orang yang
diperbudak oleh uang adalah orang tersebut akan terus kuatir akan hartanya dan
karena kekuatiranya itu ia tidak pernah merasa cukup, selalu merasa
berkekurangan. Sebenarnya memiliki banyak harta itu tidak salah, karena bisa saja
itu menjadi tanda bahwa seseorang itu diberkati oleh Tuhan. Bukankah Abraham
dan Raja Daud seorang yang kaya raya. Bahaya kekayaan sebenarnya bukan terletak
pada seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi lebih pada seberapa banyak
harta itu memiliki diri kita, dengan kata lain seberapa banyak kita diperbudak
olehnya. Bacaan injil markus yang menjadi permenungan ini berlaku bagi siapa
saja, kaya maupun miskin. Tuhan Yesus
mengingatkan bahwa untuk memperoleh kehidupan kekal bukan semata-mata menepati
hukum, melainkan komitmen total untuk mengikutinya. Seseorang bisa saja patuh
pada hukum namun tetap pergi ke neraka. Si pemuda dalam Mrk 10:17-27 bisa jadi
telah menepati hukum taurat dengan sempurna, namun tidak punya komitmen untuk
melepaskan diri dari rantai kelekatan pada hartanya. Dengan kata lain dia
menjadi tawanan bagi miliknya sendiri.
Setiap
manusia pasti mengingikan kehidupanya bahagia, damai dan sejahtera. Pada injil
markus dikisahkan bahwa ada seorang muda yang bertanya pada Yesus, apa yang
harus ia lakukan untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Yesus menjelaskan
tentang banyak hal yang harus ditinggalkan untuk memperoleh kehidupan yang
kekal.
Maka,
pesan dari Tuhan kiranya jelas, sebuah komitmen yang baik selalu diawali dengan
kelepasan diri dari segala yang merintanginya. Mengapa harta bisa merintangi
jalan kita menuju pada kehidupan yang kekal, alasanya adalah uang merupakan
ciptaan manusia. Uang bisa mengendalikan pola pikir, kehendak dan tindakan
seseorang. Ketika uang mengambil alih atas kontrol kehidupan manusia,
keserakahan akan timbul, manusia akan membeli apa saja yang bisa di beli dengan
uang. Ada bahaya bahwa kita bisa
disibukan dengan urusan uang sehingga kita tidak ada ruang dalam hati dan diri
kita untuk Allah. Kita akan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga dengan
uang dan perlahan-lahan akan lupa dengan doa, jalan yang menghubungkan kita
dengan sang sumber segala kekayaan itu sendiri. Bila ini terjadi, setan dengan
mudah akan merenggut jiwa kita dan memasukan kedalam perangkapnya yang berbisa.
Tuhan
Yesus tidak mengatakan bahwa bekerja keras untuk standar hidup yang lebih baik
baik adalah salah, apa yang mau dikatanya adalah bahwa kelekatan pada harta
itulah yang salah. Jika kita tidak hati-hati, harta bisa memperbudak kita dan
membuat kita acuh tak acuh terhadap sesama kita yang miskin dan kurang
beruntung dalam hidupnya.
Maka
menjadi sebuah tantangan berat bagi orang Kristen untuk menggunakan berkat
Tuhan yang telah diterimanya tanpa ada kelekatan padanya. Pada sisi kemanusiaan
kita dituntut untuk bekerja untuk menghasilkan uang, namun pada sisi keilahian
kita juga dituntut untuk tidak melekat pada harta yang kita miliki melainkan
hidup dengan apa adanya. Seorang Kristen yang sejati adalah seorang yang
senantiasa bersyukur atas setiap berkat yang diterimanya dari Tuhan, namun ia
juga seorang yang bijaksana dalam memakai setiap harta yang dipercayakan Tuhan
kepadanya demi kemuliaan nama Tuhan. Dan seorang Kristen sejati tahu bahwa
kemuliaan Tuhan itu akan bersinar ketika ia mampu berbagi dengan sesamanya yang
kurang beruntung, miskin dan menderita.
Maka
marilah kita menggunakan harta dengan bijaksana, mari kita bersikap lepas bebas
terhadap uang, dan dengan demikian hati kita lebih terbuka pada penderitaan
sesame kita yang miskin dan kurang beruntung dalam hidupnya.
Terima
kasih telah membaca artikel kehidupan yang bebas lepas, bila bermanfaat silahkan
share/bagikan keteman-teman anda.
Semoga
bermanfaat.
Dfj Rm P hendi
Dfj Rm P hendi
No comments:
Post a Comment