Semoga berkat Tuhan senantiasa melimpah bagi kita. Amin

HARGA & NILAI


Pada Suatu ketika ada sekelompok pencuri yg masuk ke toko perhiasan, mereka tidak mencuri apapun, tetapi mereka menukar-nukarkan label harganya saja. Keesokan harinya, terjadilah kegemparan di toko tersebut  karena perhiasan yg sangat mahal dijual dgn harga obral , perhiasan imitasipun dijual dengan harga yang tinggi.
Harga dan nilai
Harga dan nilai
Bukankah di zaman ini kita hidup seperti cerita tsb di atas? Di mana Harga dari sesuatu hal dikacaukan dengan Nilainya.

Orang-orang dihargai tinggi sesuai dengan penampilan mereka,padahal mempunyai nilai karakter yang rendah sekali ...

Calon bayi yg diduga cacat bisa saja diaborsi karena harga yg harus dibayar oleh orang tua untuk merawat bayi tersebut di masa mendatang sangatlah besar, mereka tidak lagi mau melihat Nilai intrinsik yg tertanam dalam satu nyawa yang diciptakan Tuhan.

Orang dianggap terpandang jika bisa masuk daftar orang terkaya, tidak mempedulikan nilai-nilai apa saja yang sudah dikorbankan demi untuk mendapatkan status tersebut

Mereka yg naik mobil Mercy dihargai lebih tinggi & dianggap lebih berbahagia hidupnya daripada mereka yg hanya naik taxi/ kendaraan umum, padahal belumlah tentu demikian adanya.

oleh sebab itu:

1. Jangan suka bingung membedakan antara HARGA & NILAI

2. Harga hanyalah sederetan angka yang ditetapkan oleh masyarakat, sedangkan nilai adalah sesuatu yang sudah Tuhan tanamkan menjadi bagian hidup kita dari awal penciptaan manusia

3. Uang, jabatan, kekuasaan memang menggiurkan dan sangat berharga, tetapi masih jauh lebih berharga bila kita memiliki suka cita, belas kasihan, kedamaian, kebaikan hati, kejujuran, kesetiaan, keluarga yg bahagia, karakter yg mulia, hal ini jauh lebih bernilai

4. Tidak perlu mengejar LABEL HARGA diri anda, jadilah seseorang yang memiliki NILAI TINGGI di hadapan Tuhan dan sesama, hal ini akan membuat anda menjadi manusia yang terhormat .

Janganlah anda hanya menilai orang dari kekayaannya saja.

(bejana Kehidupan)

MEMAKNAI NATAL


memaknai Natal
Memaknai Natal
"Sebab itu Tuhan sendirilah yg akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." (Yes.7:14)

Dibulan perayaan Natal, pernak-pernik dan hiasan Natal dpt kita jumpai di mall-mal, hotel-hotel, restaurant, pesawat terbang, barangkali juga di klab malam dan sudah pasti di gereja-gereja. Tdk ketinggalan kita banyak disuguhi acara-acara ibadah dan perayaan Natal.

Momen Natal memang membawa sukacita bagi banyak orang walaupun banyak juga yang tidak mengetahui atau tidak menemukan makna Natal yang sesungguhnya.

Natal adalah memperingati kerelaan-Nya, mengosongkan diri dan menjadi  sama dengan manusia. Allah telah menjadi  manusia, bereinkarnasi, menjadi daging dan darah yang seutuhnya.

Filipi 2:6-8 "Yg walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dgn Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan dirin-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi  sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai  manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Dia hadir kedunia untuk memulihkan hubungan manusia dan Allah yang terputus akibat manusia jatuh kedalam dosa, Dia menebus dosa kita dan Dia membawa damai sejahtera bagi umat manusia.

2 Kor. 5:19a "Sebab Allah mendamaikan dunia dagan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka."

Harus diakui akibat kehilangan makna Natal, sekarang ini Natal terasa hedonis, serba memuaskan emosi dan kehilangan jiwanya, kita banyak terjebak dengan seremonial belaka atau terbawa dengan semangat hura-hura pesta akhir tahun.

Natal adalah kabar gembira, berita sukacita besar, Juruselamat telah lahir. Kedatangan dan kelahiran sang Juruselamat kita bisa rasakan maknanya apabila kita dpt dgn sungguh-sungguh menyadari, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus; "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." (Roma 3:23)

(wa)

Renungan Natal

Kehidupan manusia pada awalnya dimulai dengan adanya kelahiran. Dizaman yang serba modern seperti sekarang ini, sebagian besar bayi-bayi lahir dalam keadaan kecukupan. Mereka lahir dengan peralatan dan perlengkapan yang sudah canggih. Mereka tidak mengenal arti sebuah penderitaan dalam keadaan miskin dan papa. Bagaimana bayi-bayi yang lahir dalam keadaan miskin dan dalam keadaan yang tersingkirkan dalam masyarakat? Bagimana dengan bayi-bayi yang lahir dari hubungan gelap orang tua  mereka? Bagimana dengan bayi-bayi yang lahir dan dibuang begitu saja oleh orang tua mereka? Marilah kita merenung tentang makna Natal dalam kehidupan kita.


Natal


Merupakan sebuah misteri Ilahi bahwa Yesus datang kedunia bukan dalam keluarga yang kaya, terpandang, terhormat dan lainya walupun Yesus bisa saja memilih tempat yang enak dan tidak usah repot-repot datang kedunia.

Dalam kisah Kelahiran Yesus di dunia, Maria dan Yusuf tidak mendapatkan penginapan walaupun mereka sudah mencarinya. Dan terpaksa mereka menumpang di sebuah kandang hewan. Pasti anda sudah mengerti seperti apa sih kandang hewan. Tetapi Yesus lahir di tempat itu. Bagaiman mungkin seorang Raja dan Juru selamat manusia lahir dalam palungan? Ini merupakan suatu tanda yang jelas, bahwa Allah mau solider dengan kehidupan manusia. Yesus menghadirkan Allah yang berbelas kasih kepada orang yang miskin, papa, tertindas dan lainya. Gereja menyadarkan kepada kita bahwa peristiwa Natal adalah anugerah Allah yang terbesar dalam kehidupan kita.

Santo Yohanes merenungkan peristiwa ini secara mendalam. Kasih Allah telah dinyatakan ditengah-tengah kita yaitu dengan mengutus anak-Nya yang tunggal kedunia ini supaya kita hidup oleh-Nya. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh kehidupan yang kekal.(Yoh 3:16).

Sungguh, Allah mengasihi jiwa-jiwa yang rendah hati dan tidak berkenankepada mereka yang sombong dan bertegar dalam dosa dan kejahatan. Seperti para malaikat surgawi yang memuji dan memuliakan Allah. Kemuliaan Allah ditempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya.

Makna Natal adalah merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus di pertahankan, melainkan dengan mengosongkan diri dan mengambil rupa sebagai seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia.(fil 2:6-7).

Kelahiran Yesus dalam dunia ini menghadirkan kuasa Allah yang menyapa umatNya. Allah membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan belenggu maut. Kita harus berani mengikuti Yesus Kristus walau dalam keadaan apapun situasi kehidupan kita.

(Serafim Maria SCE)

Marilah kita ke Betlehem ( Natal )

Natal merupakan hari raya yang dirayakan oleh orang Kristen, kita tahu bahwa Natal jatuh pada tanggal 25 Desember disetiap tahunya.
Marilah kita ke Betlehem

Kalau kita simak Lukas 2 :15-20, disana kita mendapati Malaikat Tuhan tidak hanya menampakan Kepada Maria dan Yusuf untuik memberitahukan kelahiran  Sang Mesias, tetapi juga kepada para gembala. Bagaimana cara malaikat menyampaikan kabar gembira kelahiran Mesias kepada para gembala? Melalui sebuah penampakan, Malaikat berdiri di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan, yang melambangkan kehadiran Allah. Tanda kehadiran Allah menyebabkan mereka menjadi sangat ketakutan sehingga mereka dinasihatkan untuk tidak takut. Mereka juga diberikan tanda yang menjamin kebenaran kabar sukacita malaikat. Tandanya adalah mereka akan menjumpai seorang bayi yang dibungkus dengan kain dan dibaringkan di dalam palungan.

Ketika malaikat dan bala tentara surgawi kembali ke surga, para gembala berkata seorang kepada yang lain, “Marilah sekarang kita pergi ke  Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti  yang diberitahukan Tuhan  kepada kita.” Tujuan mereka ke Betlehem tidak sama dengan orang majus. Mereka pergi ke Betlehem bukan untuk menyembah Mesias, melainkan untuk apa yang didengar dan menyaksikan tanda yang disampaikan malaikat serta memberitahiukan apa yang dikatakan kepada merka tentang bayi Yesus yang baru saja dilahirkan.

Para gembala lalu cepat-cepat berangkat dan menjumpai bayi yang sedang berbaring di dalam palungan bersama Maria dan Yusuf. Kepergian mereka dengan cepat-cepat ke Betlehem memeperlihatkan semantat dan keingingan mereka melihat tanda yang telah dijanjikan oleh malaikat. Mereka berbeda dengan para pemuka agama yang tidak mau repot-repot datang dan mecari tahu walaupun mendengar kelahiran Mesias di Betlehem yang telah dinubutakan.

Setelah melihat bayi Yesus, para gembalapun memberitahukan apa yang telah dikatakan oleh malaikat kepada Maria dan Yusuf serta orang-orang Betlehem tentang bayi Yesus. Mereka meneruskan apa yang telah disampaikan  malaikat itu. Dengan meneruskan apa yang disamapikan oleh malaikat, mereka tidak hanya menjalankan peran sebagai saksi mata, tetapi juga menjadi perantara pernyataan ilahi. Dari pemberitahuan para gembala, semua orang yang mendengar menjadi heran. Orang-orang Betlehem hanya merasa heran tanpa mencari makna secara lebih mendalam melalui perenungan. Mereka seperti orang yang sejak menerima firman dengan gembira namun tanpa berakar.

Dalam Injil Lukas menggunakan malikat untuk menyampaikan kabar kelahiran Mesias. Kelahiran Mesias dikabarkan kepada orang luar dengan pertama-tama disampaikan kepada para gembala. Dari status sosial, para gembala tidak termasuk kelompok orang-orang buangan. Namaun, mereka berada diantara orang-orang yang paling miskin dalam masyarakat. Mereka tidak memiliki lahan dan ternak sendiri. Mereka bekerja untuk mendapatkan upah. Pada zaman Yesus, mereka sering dianggap tidak jujur dan kesaksian mereka tidak didengarkan.

Mengapa kabar gembira kelahiran Mesias kepada orang luar disampaikan pertama-tama kepada para gembala? Di sini Lukas mungkin ingin menampilkan empati dan belas kasih Yesus bagi orang miskin. Yesus datang untuk membawa kabar gembira keselamatan bagi kaum termiskin, terpinggirkan, dan berdosa. Sejak kelahiran-Nya, Yesus mengidentifikasikan diri dengan orang miskin, terpinggirkan dan berdosa. Misi ini ditegaskan lagi dalam pewartaan publik-Nya di sinagoga Nasaret. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab itu Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitahukan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Lukas 4:18-19). Marilah kita mengikuti ajakan para gembala untuk pergi bersama mereka ke Betlehem untuk melihat Yesus yang sedang berbaring di dalam palungan.

(A.Jehadut)

Harta Dunia

    Selama masih tinggal dan hidup di dunia ini manusia memerlukan uang untuk memenuhi apa yang diperlukan untuk kehidupannya. Ia mengggunakan uang untuk membeli makanan, pakaian, dan untuk tempat tinggal. Ia memerlukan uang untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk menjaga kesehatan, untuk memperoleh hiburan dan sebagainya. Tidak ada yang salah dalam menggunakan uang untuk keperluan pribadi dan keluarga. Tidak ada  yang salah kalau orang harus bekerja keras untuk mendapatkan uang supaya dapat memenuhi apa yang diperlukan untuk kehidupanya sendiri dan kehidupan keluarganya. Bahkan, orang harus bekerja dengan penuh semangat demi orang-orang yang dikasihinya dan menjadi tanggung jawabnya.
Harta Dunia
Harta Dunia


Walau bagaimanpun kerja keras kita mengumpulkan harta, kita tidak berkuasa atas jiwa kita sendiri. Kita tidak bisa menentukan berapa lama akan hidup di dunia ini.  Allah yang menentukan kapan manusia lahir ke dunia, Dia jugalah yang akan menentukan kapan manusia harus meninggalkan dunia ini.

Tuhan Yesus telah mengingatkan agar kita mengambil sikap yang tepat terhadap uang atau harta kekayaan yang kita miliki. Bagaimanapun pentingnya uang untuk kehidupan, uang bukanlah tujuan dari kehidupan manusia di dunia ini dan harta kekayaan bukanlah paling penting dalam kehidupannya. Yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan jiwanya. Manusia pasti akan mati pada saatnya nanti dan badanya akan busuk menjadi tanah atau dibakar menjadi abu, tetapi jiwanya  akan tetap hidup.  Jiwa manusia yang hidupnya di dunia berkenan kepada Allah akan bersatu kembali dengan Dia dalam kehidupan yang abadi. Kalau selama hidup di dunia orang hanya mengurusi kebutuhan tubunya itu, keselamatan jiwanya akan terabaikan.

Perlu diingat bahwa keselamatan jiwa manusia sesudah kehidupanya di dunia ini berakhir justru ditentukan oleh bagaimana manusia menjalani kehidupan di dunia. Tuhan memberikan kepada kita uang dan harta benda, seberapapun jumlahnya, agar selama menjalani kehidupan di dunia ini kita dapat mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang.

Sudahkah kita menggunakan harta yang dititipkan untuk melayani Allah?

Orang Samaria yang Murah Hati (mengasihi sesama)

Dalam Injil Lukas, perumpamaan tentang orang samaria merupakan perumpamaan yang cukup terkenal yang disampaikan oleh Yesus. Dia menyampaikan perumpamaani ini dalam pembicaraan tentang hukum terutama dalam taurat, khusus untuk menanggapi pertanyaan tentang siapa sesama yang harus dikasihi seperti diri sendiri.

Menolong sesama

Perlu diingat bahwa ahli taurat menduduki tempat yang penting dalam agama Yahudi karena memiliki kuasa untuk menerangkan hukum Taurat yang menyusun peraturan untuk menetapkan hukum itu dalam setiap situasi kehidupan agama orang Yahudi. Mereka tersebar di wilayah Yedea dan Galilea  sebagai guru yang mengajarkan hukum Taurat. Beberapa ahli Taurat dipilih untuk menjadi anggota dari Sanhedrin/ Mahkamah agama Yahudi, disamping imam besar dan tua-tua agama Yahudi. Ini berarti bahwa Yesus sedang berbicara dengan orang yang dipandang mumpuni dalam hal hukum agama Yahudi, khusus dalam hal ini hukum Taurat.

Seorang ahli Taurat mendatangi Yesus untuk mencobai Dia. Hal ini dilakukannya dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana cara untuk memperoleh hidup  yang kekal. Yesus menjawabnya dengan menanyakan apa yang dikatakan Taurat tentang hal itu. Dalam Taurat tertulis “ Kasihanilah Tuhan Allamu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihanilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Yesus menegaskan bahwa orang akan memperoleh hidup kekal bila melaksanakan perintah Kasih yang tertulis hukum Taurat.

Dikisahkan pada suatu hari ada seorang yang turun dari Yerusalem ke Yeriko melewati padang gurun dan bukit karang. Jalan yang sepi itu sangat berbahaya karena memang merupakan tempat yang paling cocok untuk mencari target / mangsa. Ketika melewati tempat yang sepi, para perampok menyerbu orang itu, merampoknya habis-habisan lalu memukulinya dan meninggalkanya setengah mati. Jika tidak ada yang menolongnya, bisa jadi ia akan menemui ajal. Ia akan hidup jika ada orang lewat yang peduli padanya dan menolongnya.

Ada seorang imam yang turun dari Yerusalem melewati jalan itu. Ia melihat di pinggir jalan ada orang tergeletak, namun imam tadi hanya melewatinya. Seorang Lewi juga lewat jalan itu dan melihat orang yang sama tadi, tetapi hanya melewatinya saja sama seperti imam tadi. Padahal imam dan orang Lewi adalah orang yang sangat dihormati dan merupakan tokoh penting orang Yahudi.

Seorang Samaria juga lewat di tempat itu, namun sangat mulialah orang samaria ini, ia menolong karena tergeraklah hatinya melihat orang yang dirampok tadi. Ia juga menyirami lukanya.  Tidak sampai mengobatinya, tetapi orang samaria tadi menaikan orang tersebut ke atas keledainya untuk dibawa ke penginapan dan merawatnya. Namum keesokan harinya ia harus pergi, orang samaria itu meninggalkan koraban tadi di penginapan, tetapi ia meminta pemilik penginapan untuk merawatnya dan orang samaira itu memberikan dua dinar kepada pemilik penginapan tersebut sebagai ganti biaya perawatan. Iapun  berjanji akan mengganti biaya perawatan yang dikeluarkan kalau uang yang tadi diberikan tidak cukup.

Setelah Yesus menyampaikan cerita tersebut, Yesus berkata kepada ahli Taurat siapakah sesamamu manusia dari orang yang telah jatuh ketangan penyamun itu?

Mereka menjawab orang yang ketiga, dan Yesus pun menyuruh untuk berbuat juga demikian.

Orang samaria dalam perumpamaan merupakan teladan untuk menjadi sesama. Seluruh perhatian tertuju pada orang yang menjadi korban perampokan. Orang samaria yang menyelamatkan tersebut tidak hanya memberikan waktu, tenaga, biaya, tetapi juga memberikan semuanya dengan hati yang tulus, tanpa mengharapkan imbalan dari orang yang ditolongnya.

Untuk bisa menolong sesama tidak dapat memikirkan diri sendiri. Orang dapat melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain tanpa mengasihinya bila yang dipikiran hanyalah dirinya sendiri. Yesus datang kedunia ini karena terdorong oleh kasihNya kepada manusia. Ia ingin manusia menikmati kebahagiaan abadi di surga bersamaNya. Demi kebaikan manusia Ia menjadi manusia, mengurbankan diriNya untuk menghapus dosa manusia, semata-mata hanya demi keselamatan mereka.

YM Seto.

Runtuhnya Bait Allah

Ketika Yesus sedang di bait Allah, Yesus mendengar beberapa orang mengungkapkan kekaguman mereka atas bangunan bait Allah. Bait Allah itu dihiasi dengan batu-batu yang indah dan berbagai barang persembahan yang ada didalamnya. Banguanan itu didirikan oleh orang-orang Yahudi yang kembali dari pembuangan Babilonia. Lalu Raja Herodes Memperluas dan menbuatnya menjadi bangunan yang sangat indah. Menanggapi pujian tentang keindahan Bait Allah itu, Yesus menyatakan bahwa pada suatu saat nanti tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak diatas batu yang lain.


Runtuhnya bait Allah
Runtuhnya bait Allah

Ucapan Yesus itu jelas sangat menarik perhatian para murid. Mereka pun bertanya pada Yesus kapan hal itu akan terjadi dan tanda-tanda apakah yang akan mendahului terjadinya peristiwa itu. Tanda-tanda dari peritiwa itu adalah Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara. Karena itu, orang yang berada di Yehuda harus melarikan diri ke pegunungan dan yang berada di dalam kota harus meninggalkan kota untuk terhindar dari tentara tersebut.

Yerusalem dan bait Allah dihancurkan pada tahun 70 M oleh tentara Romawi dibawah Titus, sebagai balasan atas pemberontakan yang dilancarkan oleh orang Yahudi.

Pandangan Yesus terarah pada datangnya akhir zaman. Ia menyampaikan peringatan kepada mereka supaya waspada dan tidak disesasatkan oleh orang–orang yang datang dengan memakai nama-Nya. Hal itu juga terjadi pada zaman ini, dimana banyak nabi-nabi palsu yang mengatasnamakan Tuhan untuk melancarkan tujuan mereka, menghalalkan segalacara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kehidupan murid-murid Yesus sangatlah banyak tantangan dan rintangan yang harus mereka terima, termasuk hal tentang keselamatan nyawa mereka. Mereka harus berhadapan dengan penguasa, baik penguasa politik maupun penguasa religius.

Karena beratnya penderitaan yang akan mereka alami sebagai pengikut Kristus, para murid diingatkan agar mereka menetapkan hati. Mereka tidak perlu cemas memikirkan apa yang akan mereka katakan untuk membela diri di hadapan pengadilan. Mereka tidak perlu cemas karena Yesus sendiri akan memberikan kata-kata hikmat di dalam mulut mereka.

Janji Yesus adalah menjadi sumber  kekuatan bagi para murid untuk selalu setia kepada-Nya sampai mati.
Dalam perenungan ini, Yesus menyampaikan pengajaran tentang kesetiaan orang beriman dalam menjalani kehidupan. Kehidupan di dunia pasti akan berakhir. Semua manusia akan mati, entah kapan waktunya, dan nasib manusia pada kesudahan kematian ditentukan oleh kehidupan yang dijalaninya di dunia.

Banyak orang yang mau hidup seenaknya sendiri, mengikuti keinginan sendiri, tidak perduli pada dosa. Firman Allah mengingatkan kita untuk senantiasa mengingat akan nasib kita di dunia yang akan datang dan menjalani kehidupan  ini sambil menatap kehidupan yang akan datang.

Kehidupan para pengikut Kristus memang berat dan penuh dengan tantangan, tetapi penuh dengan pengharapan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kesetiaan kepada Allah akan justru terbukti ketika orang beriman harus berhadapan dengan situasi sulit, termasuk yang mengancam keselamatan jiwa.

Selama hidup di dunia, manusia tetap menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan, dalam berbagai macam bentuknya. Sekalipun harus menderita di dunia ini, kita akan menerima kehidupan abadi yang dijanjikan Alllah. Yang kita perlukan sekarang adalah kekuatan untuk bertahan dalam iman di tengah berbagai kesulitan yang melanda kita di dunia.

Ym setyo

Cara hidup hemat

cara hidup hemat
cara hidup hemat


Cara Hidup Hemat

Tak bisa dipungkiri bahwa uang merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan pribadi dan berkeluarga. Uang memang bukan segalanya, tapi tanpa uang, kita tidak bisa mendapatkan segalanya yang kita inginkan.

Untuk bertahan hidup, membeli bahan makanan, biaya sekolah dan sebagainya, semua pasti membutuhkan yang namanya uang.

Sering terjadi bahwa harga-harga kebutuhan pokok naik, di tambah lagi dengan kebutuhan  yang datangnya tidak terduga, secara langsung pasti mempengaruhi ekonomi kita, penghematan pasti dibutuhkan untuk bisa menutupi semua kebutuhan  yang sifatnya kebutuhan pokok.

Dalam Amsal dikatakan tentang bagaimana seseorang harus mengelola apapaun setiap pemberian dari Tuhan.

Ada kata-kata pepatah mengataka “hemat pangkal kaya”, ya kata pepatah tersebut memang benar, kita seharusnya memang harus menghemat, untuk tidak membelanjakan uang dengan sembarangan, harus ada prioritas dan belajar menghemat.

Lalu, hidup seperti apasih yang dikehendaki Tuhan?

1. Bila kita hidup hemat menumpuk kekayaan bagi diri kita sendiri, berarti kita bukan pengelola berkat Tuhan yang baik. Dan kita akan menjadi orang memiliki mentalitas selalu kekurangan meskipun kita sudah berkecukupan.

2.  Motif berhemat yang tepat yaitu kita mengelola setiap berkat Tuhan dengan sebaik mungkin. Berkat yang telah kita terima sebisa mungkin kita gunakan untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan dapat menjadi berkat juga bagi orang lain.

3. Seorang pengelola berkat Tuhan selalu dapat menikmati setiap berkat yang diberikan, sebab Tuhan telah mengatur setiap rejeki yang kita terima.

Amsal 11:24
Prinsip hemat yang benar adalah ketika kita mampu menjadi pengelola berkat yang baik

Seharusnya kita kelola setiap rejeki yang kita peroleh dengan bijak, bukan seperti tangki yang ketika penuh dengan air tidak memberikan kepada tangki yang lain, namun seharusnya ketika tangki kita penuh, kita berikan juga air kepada tangki-tangki lain, supaya menjadi berkat.

Sebenarnya rejeki yang kita terima tidaklah milik kepunyaan kita  sendiri, disitu ada sebagian hak orang lain, kalau kita menggenggam rejeki untuk kita sendiri maka akan jadilah seperti laut mati, yang mendapatkan aliran air dan tidak membagikan atau mengalirkan airnya ke aliran lain.

Pertanyaanya:
Walaupun kita berhemat, sudahkah kita menjadi berkat bagi kehidupan orang lain?


PINTU MENUJU KESUKSESAN




Pintu menuju kesuksesan
PINTU MENUJU KESUKSESAN
“Kamu menginginkan sesuatu yang banyak, namun hasilnya hanya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah,
Aku menghembuskannya.
Oleh karena apa?

demikianlah firman Tuhan semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.” (Hagai 1:9)
Ada ya bekerja keras siang & malam, n a m u n hasil yg di dapat sedikit sekali.
Sedangkan orang lain,
bekerja sebentar sudah dapat hasil yang banyak.
Mengapa ??
Karena kita malas membangun rumah TUHAN yg ada di dalam hati kita,
akhirnya usaha kita hasilnya sedikit, kita lebih senang berhura-hura, sehingga rumah Hati kita berantakan...
Jika kita ingin SUKSES,
m a k a kita harus membangun rumah TUHAN yg ada di dalam hati kita, yaitu mencari rahasia firman-NYA,
(matius 6:33)  “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”

Saat melihat orang lain SUKSES, janganlah sampai timbul IRI HATI,
b a h k a n sampai memaki,
jadikan KESUKSESAN orang lain sebagai cambuk,
a g a r kita bisa mencapai apa yg kita inginkan...
Sebuah KESUKSESAN berasal dari KEDISPILNAN:
1.      DISIPLIN terhadap WAKTU,
2.      DISPLIN terhadap KERJA,
3.      DISIPLIN terhadap DIRI SENDIRI.
Mungkin kita bisa mengatakan disiplin itu gampang. t a p i tidak semua orang bisa melakukannya.
Mari kita biasakan mulai DISIPLINKAN DIRI SENDIRI,
Jangan menuda-nunda PINTU KESUKSESAN kita...

(Amsal 10:4)  “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”

 sumber: Facebook

Toko Grosir "IBLIS"

putus asa
 Toko Grosir "IBLIS"

Pada suatu hari, iblis mengiklankan bahwa ia akan mengobral seluruh perkakas-perkakas kerjaanya.

Pada hari H, seluruh perabotan perkakasnya dipajang untuk dilihat oleh para calon pembeli, lengkap dengan harga jualnya.
Barang-barang yg dijual antara lain:
Dengki, Iri, Dendam, Tidak Jujur, Tidak Menghargai Orang Lain, Tak Tahu Berterima Kasih, Malas dll.

Di suatu pojok display ada suatu perkakas yg bentuknya sederhana bahkan sudah agak aus dan kusam, tapi harganya paling tinggi di antara yg lain.

Salah seorang pembeli bertanya:

"Alat ini apa namanya?"
Iblis menjawab, "Oh...itu namanya Putus Asa",
"Kenapa ini harganya mahal sekali, padahal sudah aus?"
"Ya karena perkakas ini sangat mudah digunakan & berdaya guna sangat tinggi.

Saya biasa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini di banding pakai perkakas yg lain. Begitu saya berhasil masuk, dengan mudahnya saya dapat melakukan apa saja yg saya inginkan terhadap manusia tersebut.

Tahukah anda, mengapa barang tersebut menjadi aus?
Karena saya sering menggunakan kepada hampir semua manusia.
Kebanyakan manusia tidak mengetahui kalau PUTUS ASA itu sebenarnya milik saya"
 
Pesan Moral,
Jadi jika saat ini anda sedang ber PUTUS ASA,
maka ingatlah itu bukan sesuatu yang berasal dari TUHAN !!
Segala sesuatu yg melemahkan iman berasal dari iblis.
Waspadalah, jangan menjadikan diri kita sebagai bulan-bulanan iblis !!
Hari ini, bangkit dan katakan pada iblis,

"TUHAN adalah kekuatan dan juga perisaiku, bersamaNya aku tidak akan goyah". (Mazmur 28:7)

Melangkahlah dengan iman. Keadaan hidup kita saat ini mungkin sedang jatuh,
tapi kita tak boleh tetap tinggal di bawah,
Bangkitlah dan berdirilah dengan teguh !!
Milikilah sikap & mentalitas seorang pemenang !!

sumber: Facebook

Firman Tuhan adalah makanan rohani bagi manusia

Firman Tuhan adalah makanan rohani bagi manusia

Firman Tuhan adalah makanan rohani bagi manusia-Manusia terdiri dari tubuh jasmani, jiwa dan roh. Kesehatan rohani sangat memiliki pengaruh besar terhadap kondisi tubuh jasmani kita. Ketika seseorang memiliki rohani yang sehat, maka di dalamnya terdapat tubuh jasmani  yang sehat pula. Begitu pula tubuh sangat berpengaruh pada jiwa, pepatah pun  mengatakan “ Mensana incorpore sano” yang memiliki arti di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.

Perkembangan tubuh jasmani mengambil asupan nutrisi dari sumber-sumber makanan yang dikonsumsi. Banyak zat-zat yang diperlukan untuk membangun tubuh. Makanan dan minuman menjadi tempat untuk mengambil nutrisi untuk tubuh jasmani. Makanan dan minuman tersebut haruslah dikonsumsi secara berkala untuk menjaga kesehatan tubuh jasmani.

Menjaga kesehatan tubuh tidak hanya mengkonsumsi makan yang bernutrisi, namun juga harus melatih tubuh dengan berolah raga. Dengan berolah raga secara rutin akan melatih tubuh kita dan menjadikan tubuh kita bugar.

Sama seperti tubuh jiwa, roh pun juga membutuhkan nutrisi-nutrisi rohani yang berupa makanan dan minuman rohani yang dapat menyehatkan roh. Di dalam injil matius 4:4 di jelaskan bahwa manusia tidak hanya hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Jelas bahwa kehidupan tidak hanya membutuhkan makanan jasmani, tetapi makanan rohani juga sangat dibutuhkan.

Untuk memperoleh makanan rohani, manusia perlu membaca Alkitab yang merupakan firman yang tertulis. Tidak hanya membaca, namun juga merenungkan setiap firman untuk dapat dimengerti dan cerna agar nutrisi firman dapat terserap oleh roh kita. Dalam mazmur 1:1 &2 dikatakan Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi kesukaanya ialah taurat Tuhan dan merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Tantangan pada jaman ini adalah ketika informasi dan teknologi yang berkembang sangat pesat, manusia hanya sibuk mencari makan jasmani dan  melupakan bahkan meninggalkan makanan rohani. Padahal makanan rohani sangatlah penting untuk membangun kekuatan spiritual kita. Sanggupkah kita tetap datang kepadaNya untuk mendengarkan firmanya walaupun banyak kesibukan?

Seperti dikisahkan dalam Injil Lukas 10:38-42 tentang Maria dan Marta. Ketika Yesus datang dirumah Maria dan Marta, Marta sangat sibuk menjamu Yesus, sedangkan Maria duduk dekat kaki Yesus mendengarkan firman yang Yesus berikan. Mencari kehidupan dunia memang tidak salah, tetapi seharunya kita cari dahulu firman dan kebenaranya.

Dalam Matius 6:33 dikatakan “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranya  maka semua akan ditambah-tambahkan kepadamu. Yesus tidak mengatakan “dicukupkan” tetapi “ditambah-tambahkan”. Jadi seharusnya kita tidak kawatir tentang rejeki ketika kita mencari dulu kebernaran Tuhan lewat firmanNya untuk mengenyangkan rohani kita.

Sudahkah kita mencari makanan rohani untuk roh kita?

demikian artikel Firman Tuhan adalah makanan rohani bagi manusia, semoga bermanfaat.



Menyangkal diri, memikul Salib dan mengikutiNya

menyangkal diri, memikul salib dan mengikutinya

Menyangkal diri, memikul Salib dan mengikutiNya-Bukanlah hal yang mudah untuk bisa menjadi murid Kristus, banyak pertentangan yang terjadi dalam diri kita maupun terhadap orang lain. Bukan hanya murid Kristus pada jaman dahulu, sekarangpun menjadi murid Kristus mengalami banyak penolakan dan banyak hambatan untuk mempertahankan menjadi murid Kristus.

 Sesorang yang mau mengikut Kristus memiliki 3 syarat yaitu:
1.Menyangkal diri
2.Memikul salib
3.MengikutiNya

Mari kita bahas makna yang terkandung dalam Lukas 9:23 tersebut.

1.Menyangkal diri yaitu melawan setiap hal kedagingan kita atau menghindari sesuatu hal untuk kepentingan diri sendiri. Melawan setiap sifat buruk kedagingan kita bukan hal yang mudah secara kita adalah manusia lemah. Namaun ketika kita dapat melawanya, maka kita akan memenangkan pertempuran melawan kedagingan tersebut.

2.Memikul salib. Memikul salib dimaksudkan bukan salib yang di pikul Yesus. Memikul salib dapat diartikan bersedia untuk menanggung sesuatu demi iman kepada Kristus. Beban yang dipikul setiap manusia berbeda-beda. Terkadang manusia mengeluh atas setiap beban yang harus dipikul, Namun ketika kita memohon pertolongan pada Tuhan, niscaya kita akan memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan dan melewatinya

3.MengikutiNya. Mengikut Yesus yaitu dengan taat dan setia mengikuti dan mentaati perintahNya. Mengikut Yesus juga dapat diartikan menjadi Murid Yesus.Hidup yang telah kita terima merupakan anugerah terbesar dalam kehidupan manusia. Hal itu wajib kita syukuri.Apakah syarat tersebut sangat susah bagi anda? Mau ikut Yesus atau tidak itu keputusan ada di tangan anda.


semoga bermanfaat.

Keluarga sebagai gereja kecil

Keluarga sebagai gereja kecil-Keluarga merupakan unit  terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul, tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Ciri-ciri keluarga yaitu:

1.Terdiri dari orang-orang dan memiliki ikatan darah atau adopsi
2.Sebagai anggota keluarga hidup bersama-sama dalam satu rumah dan
3.membentuk satu rumah tangga
4.Orang dalam keluarga saling berinteraksi dan saling berkomunikasi.
5.Mempertahankan kebudayaan bersama
Gereja memiliki merupakan sebuah perkumpulan atau himpunan orang yang percaya kepada Yesus Kristen. Gereja perdana adalah persekutuan para murid Yesus dan orang-orang yang percaya Kepada kebangkitan Kristus. Gereja bukan hanya terletak pada bangunanya, tetapi juga dari umat yang percaya pada Kristus.

Keluarga adalah kelompok terkecil dalam gereja. Didalam keluarga terdapat persekutuan yang erat satu dengan yang lainya. Keluarga juga dapat diartikan sebagai gereja kecil.

Sebagai gereja kecil, keluarga merupakan tanda kehadiran Kristus di dunia. Maka dari itu salah satu dari fungsi keluarga adalah menghadirkan Kristus di tengah keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar. Kenapa keluarga di identikan dengan gereja kecil, karena di dalam keluarga memiliki latar belakang realitas yang nyata yang menjadi dasar dari gereja, dasar tersebut yaitu kesatuan, persekutuan dan cinta kasih.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai kristiani. Keluarga adalah dasar dan tempat pertama kali pendidikan dan nilai-nilai keutamaan Kristiani diajarkan dan keluarga merupakan basis pengajaran moral yang pertama dalam diri seseorang.

Gereja kecil dalam keluarga dipanggil untuk mewartakan kerajaan Allah. Jika Rasul Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah kepala gereja, maka dalam keluargapun dikepalai oleh Kristus.
Fungsi keluarga sebagai gereja kecil yaitu:
1.   Membentuk persekutuan pribadi,
2.   Mengabdi kepada kehidupan,
3.   Berpartisipasi dan ikut serta dalam pengembangan masyarakat,
4.   Berperan dalam kehdiuan dan perutusan gereja,
5.   Menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak

Keluarga sebagai tempat pewartaan Injil terkait dengan upaya keluarga semakin menghayati kehidupan kristiani yang bermutu. Dasar dari keluarga adalah Injil. Dalam keluarga memiliki peran penting untuk memberikan bekal iman yang kokoh untuk mengarungi kehidupan.

Terima kasih telah membaca artikel keluarga sebagai gereja kecil, jika bermanfaat silahkan share / bagikan ke teman-teman anda.

Semoga bermanfaat.

demikian artikel Keluarga sebagai gereja kecil, semoga bermanfaat.


sumber: ichanchandrablog